BinjaiNews – Penampilan AC Milan di musim 2023-2024 dianggap buruk oleh pelatih legendaris mereka, Arrigo Sacchi.
AC Milan benar-benar tampil di luar ekspektasi musim ini.
Inkonsistensi permainan menjadi kendala utama yang dihadapi tim asuhan Stefano Pioli tersebut.
Tanda-tandanya mulai tampak saat I Rossoneri dihabisi 1-5 oleh Inter Milan pada pekan ke-4.
Sempat menang beruntun empat laga berturut-turut setelah itu, mereka lagi-lagi kalah dari tim elite sekompetisi.
Milan menyerah 0-1 dari Juventus pada pekan ke-9 Liga Italia.
Selepas itu tiga kekalahan tambahan dideritanya saat melawan Udinese (0-1), Atalanta (2-3), dan Monza (2-4).
Sudah ada lima kekalahan yang dialami oleh Milan hingga Liga Italia menapaki pekan ke-26.
Bandingkan dengan dua pesaing terdekatnya dalam perebutan gelar scudetto, Juventus dan Inter Milan.
Juventus baru menelan tiga kekalahan dan bermodalkan kekuatan pertahanan yang baru kebobolan 19 kali.
Sementara itu Inter Milan lebih gila lagi karena baru kalah sekali di liga dan tampil super baik dari sisi ofensif dan defensifnya (67 gol dan kemasukan 12 gol).
Milan memang berhasil mencetak 50 gol di kompetisi domestik musim ini, tetapi gawang mereka sudah dihujani 32 gol.
Di Liga Champions, I Rossoneri hanya bisa finis sebagai tim peringkat ketiga dalam “Grup Neraka”.
Laju mereka di play-off babak 16 besar Liga Europa nyaris saja terhenti karena sempat kalah 2-3 dari Rennes pada leg kedua.
Beruntung Davide Calabria dkk. masih bisa melaju karena keunggulan agregat 5-3.
Sementara di kancah Coppa Italia, langkah Milan harus terhenti di perempat final usai kalah 1-2 dari Atalanta.
Menilik dari hasi-hasil yang diterima tim Kota Mode tersebut, beberapa pihak tentunya bertanya-tanya.
Pasalnya, Milan sempat jor-joran dalam membeli pemain baru pada bursa transfer musim panas 2023.
Dana dari penjualan Sandro Tonali segera dimanfaatkan secara mewah oleh Milan.
Tidak tanggung-tanggung 10 pemain didaratkan langsung oleh Milan dengan beberapa status dari mereka tiba dengan dibeli permanen dan diboyong gratis.
Pembelian pemain baru nyaris satu skuad sendiri itu nyatanya belum mampu mendongkrak prestasi klub.
Keberadaan pemain-pemain baru itu memang menguntungkan bagi Milan karena ada proses regenerasi.
Di satu sisi, kerugian besar hadir ketika Stefano Pioli tak bisa memanfaatkan kemampuan mereka dan keterbatasan taktik yang ada.
Hal itulah yang dilihat oleh eks pelatih Milan, Arrigo Sacchi.
“Saya tidak hanya berbicara tentang kualitas individu karena Christian Pulisic telah memberikan penampilan yang baik dan Ruben Loftus-Cheek juga demikian, setelah awal yang sulit, telah meningkat.”
“Namun, kami membutuhkan bek tengah yang andal dan terutama penyerang tengah yang valid untuk memberikan waktu istirahat bagi Olivier Giroud.”
“Sayangnya, mengintegrasikan begitu banyak pemain asing menjadi tantangan tersendiri,” ujar eks pelatih asal Italia tersebut menambahkan.
Komposisi yang kurang tepat dalam skuad Pioli turut memengaruhi performa tim.
Apalagi sebagian besar pemain yang didaratkan adalah pemain-pemain muda dan baru berkembang.
Sacchi berpandangan pula bahwa proyek Milan saat ini belum seperti pada eranya terdahulu.
Jika kondisinya tidak diperbaiki maka keberadaan skuad Milan asuhan Pioli lama-lama sulit menjadi kompetitif.
Perlu waktu penyesuaian antara satu pemain dan yang lain agar terbina koneksi dan interaksi yang apik baik di dalam dan luar lapangan.