Olahraga

Apriyani Terbantu Masukkan dari Greysia Polii untuk Olimpiade Paris 2024 di Tengah Pemulihan Cedera

×

Apriyani Terbantu Masukkan dari Greysia Polii untuk Olimpiade Paris 2024 di Tengah Pemulihan Cedera

Sebarkan artikel ini

BinjaiNews – Apriyani bersama tandemnya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, bersama tim bulu tangkis Indonesia akan terbang lebih awal ke Prancis jelang French Open 2024.

Apriyani menjadi bagian dari tim yang akan berangkat pada Rabu (28/2/2024) sore dengan tujuan kota Chambly, 40 kilometer sebelah utara Paris.

Chambly adalah komune di departemen Oise yang rencananya bakal menjadi tempat training camp tim bulu tangkis Indonesia menjelang Olimpiade Paris 2024 nanti.

“Pastinya kami berangkat denngan nothing to lose dan kami latihan ke sana juga (Pranci). Semoga bisa berjalan dengan lancar,” kata Apriyani ditemui di pelatnas, Cipayung, Jakarta, Selasa (27/2/2024).

“Yang penting, kondisinya. Disini cuaca sedang sangat dingin. Itu yang harus kami adaptasi.”

Apriyani sempat absen dalam beberapa turnamen karena mengalami cedera betis. Apriyani/Fadia sempat tampil pada Indonesia Masters 2024, Januari kemarin. Namun, kiprah mereka langsung terhenti pada babak pertama.

“Cederanya Alhamdulillah sudah membaik, makin ke sini makin membaik. Jadi dari kemarin sudah berbicara dengan Fadia, Koh Didi (Eng Hian, pelatih ganda putri) semuanya,” ucap Apriyani.

“Termasuk berbicara dengan psikolog. Banyak hal yang sudah dilakukan, sekiranya berjalan lancar nanti pada French Open 2024.”

Selain memulihkan cedera, Apriyani juga tetap berlatih di pelatnas Cipayung dibantu dengan Greysia Polii yang menjadi mentor ganda putri dalam tim ad hoc untuk Olimpiade Paris 2024.

“Kak Greys dari kemarin datang ke sini, dia membantu mindset saya dan Fadia jadi makin berbeda dengan situasi yang berbeda juga menjelang Olimpiade,” ujar pemain berusia 25 tahun itu.

“Situasi kemarin berbeda dengan yang sekarang. Jadi, hanya mengingatkan saja. Kak Greys mengingatkan Fadia, juga mengingatkan saya sehingga berpengaruh sekali untuk kami.”

Untuk perubahan yang dia dapat setelah mendapat pengarahan Greysia, Apriyani mengatakan bahwa perubahan terjadi dari pola pikir.

“Evaluasi sebelumnya menjelng French Open dan All England. Banyak diberi tahu, tetapi itu rahasia ya. Pokoknya, kak Ge sangat membantu,” aku Apriyani.

“Sebenarnya itu rahasia. Jadi, kami tidak mau kasih tahu di sini. Sudah jadi rahasia dapur kami, mohon maaf. Dia membantu sekali,” kata Apriyani sambil tersenyum.

Greysia sebelumnya merupakan partner Apriyani saat meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar pada 2021 karena pandemi Covid-19.

“Kak Greys memberi tahu agar kami tidak usah berpikir apa-apa, step by step saja. Besok masih ada pertandingan. Tujuannya memang olimpiade, sebelum menuju itu tidak perlu berakar berpikirnya,” tutur Apriyani.

“Setelah cedera dan setelah tindakan masih banyak tahapan yang saya lalui. Saya lalu mencoba turun pada Indonesia Masters karena itu sebagai bagian untuk memulihkan mental.”

“Di situ ternyata saya bisa. Makanya saya coba lagi di latihan, memang lumayan lama persiapannya dan alhamdulullah berjalan lancar.”

Selain itu, Apriyani/Fadia juga melakukan sparring partner dengan sektor putra.

“Hal ini membantu dalam hal power dan speed. Kecepatan ganda putri itu rata semua, jadi kami butuh menaikkan kedua hal itu. Kami melakukan sparring dengan putra sesuai kebutuhan,” kata Fadia menambahkan.

Meski sekarang tidak masuk daftar unggulan, Apriyani/Fadia bertekad terus berjuang.

“Tidak ada ambisi untuk seeded. Saya udah berbicara dengan Fadia, kami hajar saja karena kami punya pengalaman,” kata Apriyani.

“Kejuaraan Dunia 2023 menjadi pelajaran untuk kami Dari awal sampai akhir itu perjuangannya berat. Jadi tidak perlu banyak berpikir. Fadia mengingatkan saya.”

Pada babak pertama, Apriyani/Fadia akan menghadapi Kim So-young/Kong Hee-yong (Korea Selatan) yang menjadi unggulan ke-3.

“Persiapannya kami hajar saja. Kami sudah saling tahu sama lain pola permainannya. Jadi, apa ynag harus kami siapkan disana harus tahu sebelum masuk lapangan sehingga sudah siap bertarung,” tutur Apriyani.

“Sebenarnya unggulan atau bukan kami berupaya untuk main lepas aja. Jadi, tidak ada yang membebani kami.”

“Yang membebani kami diri kami sendiri waktu kemarin, beberapa bulan lalu. Tetapi, kami selalu siap mau unggulan atau non-unggulan, kami siap menang.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *