BinjaiNews – Andre Onana menjadi salah satu penampil yang disorot dalam duel klasik Man United vs Liverpool di Old Trafford, Minggu (7/4/2024).
Terlibat bentrok pada pekan ke-32 Liga Inggris, kedua tim berbagi hasil setara 2-2.
Performa Onana seperti lazimnya mengundang dua reaksi.
Ada kelompok fan yang tetap mengkritik kiper timnas Kamerun itu.
Refleksnya banyak dinilai masih lambat dalam mencegah tembakan kejut dari musuh.
Tapi ada pula yang memuji peran krusial Onana mencegah Manchester United kemasukan lebih banyak.
Setan Merah sintas dan mampu menghindari kekalahan meski dihujani 28 tembakan oleh Mohamed Salah dkk.
Sebanyak 7 buah di antaranya mengarah ke gawang dan 5 kali memaksa Onana melakukan penyelamatan vital.
Bandingkan dengan United, yang cuma melepaskan 9 tembakan (5 on target) pada kesempatan yang sama.
Hal menarik, dalam suatu momen hendak menghadapi sepak pojok, Onana kedapatan mengambil sebuah wadah kecil bertutup biru.
Dia kemudian mencolek isinya, lalu mengoleskannya ke sarung tangan.
Jagat medsos maupun media Inggris ramai mengidentifikasinya sebagai produk petroleum jelly atau krim pelembap Vaseline.
Kemasannya memang mirip produk populer besutan perusahaan raksasa Unilever asal Amerika Serikat.
Hal ini tergolong menarik karena petrolatum atau petroleum jelly yang berbahan dasar minyak bumi kerap digunakan untuk bahan perawat kecantikan.
Kalau dugaan tersebut benar adanya, krim Vaseline memiliki fungsi lain guna mendukung kinerja tangapan kiper agar lebih lengket.
Pemakaian salep ini ternyata cukup lazim dipakai para penjaga gawang.
Salah satu pengakuan diutarakan eks kiper Coventry City, Ben Wilson, ketika berdiskusi tentang pemakaian Vaseline dengan mantan penjaga gawang Man United, Ben Foster.
“Banyak kiper sekarang ini memakai Vaseline di sarung tangan mereka. Jelaskan tentang itu,” ujar Foster, dikutip dari The Athletic.
“Karena saya ingat kiper pertama kali yang saya lihat memakainya adalah Joe Hart dalam laga melawan Brasil di Piala Dunia 2014.”
“Dia mengoleskan Vaseline dan berkata, ‘Fozzy (sapaan buat Foster), jujur, ini adalah pengubah pertandingan!”
Wilson pun memberi respons.
“Memang iya. Tapi saya tak akan membiarkan diri saya melakukan itu, seberapa basah ataupun rusaknya sarung tangan saya,” tuturnya.
“Perbedaannya sungguh sulit dipercaya.”
“Saya bekerja dengan Martyn Margetson di Cardiff dan dia menyuruh saya memakainya.”
“Saya bisa merasakannya saat itu, luar biasa. Sulit dijelaskan, tapi jika kami dalam sesi latihan, saya bisa tahu mana yang memakai Vaseline di sarung tangan mereka.”
“Karena begitu Anda menangkap bola, itu terasa lebih mencengkeram,” ujarnya lagi.
Metode tersebut juga diklaim pernah diterapkan kiper legendaris Leicester City, Kasper Schmeichel.
Publik lagi-lagi terbelah. Ada yang menilai bahwa dengan memakai Vaseline (masih diduga), Onana jadi begitu banyak kebobolan.
Namun, fakta justru mengarahkan opini kita ke sudut berlawanan.
Justru apakah salep itu malah menjadi rahasia di balik kesuksesan Onana sebagai kiper dengan angka penyelamatan terbanyak?
Musim ini, eks pemain Inter Milan dan Ajax memuncaki daftar spesial tersebut.
Sampai pekan ke-32, Onana sanggup menyelamatkan gawangnya dengan melakukan 120 saves, unggul sebiji dari pesaing terdekat, Thomas Kaminski (Luton; 119 kali).