Olahraga

All Indonesian Final di All England Open 2024 Jadi Bukti Kebangkitan PBSI

×

All Indonesian Final di All England Open 2024 Jadi Bukti Kebangkitan PBSI

Sebarkan artikel ini

BinjaiNews – Momen All Indonesian Final yang terjadi di All England Open 2024 terjadi pada sektor tunggal putra.

Persisnya, saat dua wakil dari Indonesia yakni Anthony Sinisuka Ginting bertemu dengan Jonatan Christie pada laga pamungkas All England Open 2024.

Sebelum melangkah ke babak final All England Open 2024, mereka telah menumbangkan beberapa wakil tunggal putra dari berbagai negara.

Jojo, sapaan Jonatan Christie, berhasil menyingkirkan Chou Tien-chen (Taiwan), Kunlavut Vitidsarn (Thailand), Lakshya Sen (India), hingga Shi Yu Qi (China).

Sedangkan Ginting mampu menumbangkan Chia Hao Lee (Taiwan), Kenta Nishimoto (Jepang), Viktor Axelsen (Denmark), dan Christo Popov (Prancis).

Rangkaian kemenangan masing-masing tersebut berhasil membawa Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting ke pertandingan pamungkas All England Open 2024 di sektor tunggal putra.

Duel Anthony Sinisuka Ginting kontra Jonatan Christie pada laga final All England Open 2024 di sektor tunggal putra itu terjadi di Utilita Arena, Birmingham, Minggu (17/3/2024) malam WIB.

Jojo keluar sebagai juara All England Open 2024 sektor ganda putra setelah menumbangkan Ginting.

Dalam laga melawan Jojo, Ginting tidak tampil pada performa yang bagus seperti saat melibas Viktor Axelsen yang menjadi unggulan pertama pada sektor tunggal putra.

Anthony Sinisuka Ginting sempat tertinggal dengan cepat karena kesalahan sendiri dari Jonatan Christie dengan skor 4-11.

Meskipun sempat mengalami luka pada jarinya sampai-sampai mendapatkan perawatan medis, Ginting mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 13-16.

Namun, Jonatan Christie segera kembali memegang kendali permainan hingga mampu memenangi set pertama atas Anthony Sinisuka Ginting dengan skor 21-15.

Sempat unggul dua poin pada awal gim kedua, Ginting bermain ketat dengan Jojo hingga skor sempat 6-6.

Pada kedudukan 6-7, Jonatan Christie sempat melakukan challenge dan berhasil sehingga bola pukulan Anthony Sinisuka Ginting dinyatakan keluar.

Setelah itu, poin beruntun mampu didapatkan Jojo hingga skor menjadi 6-10.

Reli cukup panjang terjadi sebelum Anthony Sinisuka Ginting memperkecil ketertinggalan menjadi 7-10 dari Jonatan Christie.

Lewat smash keras, Ginting mendekatkan ketertinggalan skor dari Jojo menjadi 14-15.

Namun, momen kebangkitan Anthony Sinisuka Ginting sirna setelah Jonatan Christie mendapatkan lima poin beruntun dan skor menjadi 14-20.

Dari situ, Jojo akhirnya menutup perlawanan Ginting dengan skor 14-21.

Jonatan Christie mampu menang dua gim langsung 21-15 dan 21-14 atas Anthony Sinisuka Ginting dengan catatan waktu 55 menit.

Berhasil menang di final All England Open 2024, Jojo meraih titel pertamanya di All England.

Pebulu tangkis 26 tahun tersebut berhak menjadi yang terbaik setelah penampilan gemilangnya selama turnamen.

Dipuncaki keberhasilan Jonatan menjadi juara, All Indonesian Final ini merupakan kebangkitan bulu tangkis Indonesia melalui PBSI.

Bagaimana tidak? Pertemuan dua atlet kebanggaan Indonesia babak final turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu terjadi setelah penantian selama 30 tahun.

Setelah 30 tahun, PBSI akhirnya bisa kembali mengirim dua tunggal terbaiknya di partai puncak.

Terakhir kali laga All Indonesian Final di tunggal putra terjadi pada All England 1994 di mana ketika Hariyanto Arbi berhadapan dengan Ardy Bernardus Wiranata.

Tentunya ketika atlet berhasil mencetak prestasi, dengan sendirinya dia pantas mendapatkan sorotan dan berbagai pujian.

Begitu juga PBSI yang pantas mendapatkan apresiasi.

Keberhasilan itu tak lepas dari segala upaya PBSI untuk menjadikan atlet-atlet binaannya menuai prestasi demi prestasi.

Kesuksesan ini menjadi bukti nyata bahwa PBSI tak diam namun tetap berkerja untuk memberikan prestasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *