BinjaiNews – Garcia sukses mengalahkan Haney pada laga yang digelar di Barclays Center, New York, Amerika Serikat, pada Minggu (21/4/2024) siang waktu Indonesia.
Kemenangan diamankan Garcia lewat keputusan angka mayoritas dengan skor 112-112, 114-110, 115-109.
Namun, hasil ini tak membuat Garcia pulang dengan sabuk juara kelas ruper ringan WBC yang dipertaruhkan oleh Haney.
Pasalnya Garcia gagal menunaikan tanggung jawab dalam penimbangan berat badan di bobot 140 pon (63,5kg) setelah kelebihan tiga pon.
Meski begitu, Garcia puas dengan kemenangan ini yang setidaknya membungkam perdebatan siapa yang terbaik antara dirinya dan Haney.
Apalagi Garcia mendominasi hampir sepanjang pertandingan dan bahkan menjatuhkan Haney sampai tiga kali pada ronde tujuh, sepuluh, dan sebelas.
Akan tetapi, Garcia melayangkan protes terhadap pengadil pada laga yang dipimpin oleh wasit Harvey Dock.
Garcia menilai laga seharusnya sudah berakhir saat ia pertama kali menjatuhkan Haney di ronde ketujuh.
Satu hantaman keras hook kiri dari Garcia mendarat telak di dagu Haney yang langsung ambruk seketika.
Garcia mengatakan Haney sudah sempoyongan dan terlihat sangat buruk, namun wasit seakan memaksa Haney untuk bertarung lagi.
“Apakah ini akan menjadi momen dimana saya dapat menghentikannya?” kata Garcia menjawab ketika ditanya bagaimana perasaannya ketika, pada ronde ketujuh, ke-10 dan ke-11, ia menjatuhkan rivalnya yang telah lama menjadi lawannya.
“Saya seharusnya tidak terlalu menekan diri saya sendiri untuk menghentikannya, karena setiap kali saya melukainya, saya menjadi gila dan tidak bisa menghentikannya.”
“(Wasit) Harvey Dock bertindak bodoh, ia seharusnya menghentikan laga itu. Itu sangat buruk. Ia (Haney) benar-benar terluka.”
“Saya bahkan melihat Bill (Ayah Haney) pada ronde ke-11. ‘Bro, kamu mungkin harus menghentikan ini. Namun ia tidak melakukannya, dan itulah yang terjadi,” ujar Garcia.
Ya, setelah roboh di ronde ketujuh, Haney sudah tak bisa melawan lagi dan hanya menyelamatkan dirinya dari upaya clinch dengan memeluk Garcia.
Haney tak mampu lagi memberikan perlawanan yang berarti bagi Garcia. Alih-alih comeback, dia harus jatuh dua kali lagi meski bisa menyelesaikan laga sampai ronde ke-12.
“Ia (Haney) memeluk saya dengan erat, dan saya merasakan sebuah kesempatan untuk terus mengayunkan pukulan saat tangan saya bebas, dan saya menjatuhkannya,” imbuh Garcia.
“Dan ia mendapatkan satu poin saat saya menjatuhkannya. Namun ia menahan saya, saya seharusnya dapat mencetak KO pada ronde ketujuh. Mereka (wasit) mencuri itu dari saya,” ucapnya.
“Ia (Haney) goyah dengan sangat buruk. Saya terkejut ia memiliki pemulihan yang baik,” ujarnya.
Garcia bahkan sudah memberikan ancaman besar sejak ronde pertama dengan membuat Haney sempoyongan.
“Saya memecahkannya pada ronde pertama. Saya pikir, ‘Saya menang’. Pekerjaan yang mudah,” kata Garcia.
“Lalu ia menyerang pada ronde kedua, ia bahkan memukul saya dengan hook, dan saya seperti, ‘Sial, mungkin kamu memiliki sedikit kekuatan’.”
“Bung, anda tidak mengetahui setengah dari apa yang telah saya alami dalam hidup saya.”
“Sialan itu tidak ada apa-apanya. Saya telah melalui beberapa hal yang gila, sepanjang minggu pertandingan ini sangat gila.”
“Kalian tidak tahu. Kalian tidak tahu. Itu akan keluar suatu hari nanti,” ujar Garcia.
“Saya sudah tahu bahwa saya bisa mengalahkannya. Saya sangat percaya diri. Apa aku bahagia? Tentu saja,” ujar Garcia.