BinjaiNews – Francesco Acerbi akhirnya buka suara terkait dugaan kasus rasialisme yang menjadikannya sorotan tajam dua pekan ke belakang.
Bek sepuh Inter Milan mengungkapkan curhatan pertamanya pasca-bebas dari sanksi pengadilan.
Sebelumnya, Acerbi terancam hukuman berat akibat dituding mengucapkan hinaan berbau rasialisme kepada bek Napoli, Juan Jesus.
Insiden itu terjadi ketika kedua tim bertemu pada lanjutan Liga Italia di San Siro (17/3/2024).
Jesus mengadu kepada wasit bahwa Acerbi memanggilnya “negr*”.
Adapun dalam kesaksiannya, Acerbi menyebut Jesus cuma salah mengerti.
Pemain berusia 36 tahun itu mengaku dia bukan mengatai Juan Jesus hitam.
Setelah beradu fisik, Acerbi bilang “ti faccio nero” atau bisa diartikan “saya akan bikin kamu babak belur sampai hitam”.
Insiden telanjur meledak dan Acerbi pun dianggap banyak pihak melakukan kejahatan rasialis.
“Saya tak pernah menjadi orang rasialis,” tuturnya kepada Corriere della Sera.
“Idola saya George Weah. Dia orang pertama yang menelepon saya ketika saya ditemukan memiliki tumor (2013).”
“Setelah saya terbebas dari kasus Selasa lalu, orang-orang di sekitar bereaksi seolah-olah saya pergi usai menghabiskan 10 tahun di penjara.”
“Saya tidak ada masalah dengan Juan Jesus dan saya meminta maaf kepadanya juga.”
“Tapi Anda tak bisa memanggil seseorang rasis untuk sebuah kesalahpahaman kata di tengah serunya pertandingan.”
“Saya merasakan kemarahan yang sangat besar, seolah-olah saya telah membunuh seseorang.”
“Seseorang dipermalukan, bahkan keluarganya dibantai,” ucap bekas defender AC Milan.
Pihak Napoli dan Juan Jesus memang bereaksi sangat keras terhadap keputusan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) yang tidak menghukum Acerbi.
Kubu Napoli sampai berniat mencopot emblem ‘Keep Racism Out’ dalam seragam mereka.
Tim juara bertahan Serie A menilai kampanye Liga Italia mengenai sikap mereka untuk melawan rasialisme cuma basa-basi.
I Partenopei bersikap keras buat melawan rasialisme dengan cara mereka sendiri.
Pengadilan memutuskan Acerbi tak bersalah pada Selasa (26/3/2024) karena tidak adanya bukti kuat yang mendukung tentang insiden tersebut.
Jaksa hanya menerima aduan dari satu pihak, yakni Juan Jesus, yang mengadu kepada wasit.
Hanya, otoritas tidak menemukan rekaman video maupun kesaksian dari pemain lain di lapangan yang mendukung aduan Jesus.
Akibatnya pengadilan tidak dapat membawa kasus ke tahap dakwaan, sedangkan Juan Jesus dkk juga tidak mempunyai kesempatan banding.
Dengan bebasnya Acerbi, Inter Milan bisa lega karena tetap dapat menggunakan jasanya di sisa musim yang makin dekat dengan penentuan scudetto.
Sebelumnya, andai divonis bersalah, pria kelahiran 10 Februari 1988 terancam skors 10 pertandingan dan denda yang berat.