Olahraga

1 Rutinitas yang Sulit Terulang kalau Juergen Klopp Sudah Pergi dari Liverpool

×

1 Rutinitas yang Sulit Terulang kalau Juergen Klopp Sudah Pergi dari Liverpool

Sebarkan artikel ini

BinjaiNews – Kepergian Juergen Klopp memang benar-benar membuat para pendukung Liverpool terkejut.

Pasalnya, Klopp merupakan sosok pelatih yang sangat dicintai oleh para pendukung Liverpool.

Berbagai prestasi berhasil dipersembahkan oleh Klopp kepada Liverpool selama sembilan tahun melatih.

Salah satunya adalah trofi Liga Inggris yang sudah diidam-idamkan oleh para pendukung The Reds sejak 30 tahun lalu.

Tidak hanya itu, Klopp juga sukses memberikan trofi Liga Champions keenam bagi Liverpool sepanjang sejarah klub.

Akan tetapi, tidak hanya prestasi yang diitinggalkan oleh juru taktik asal Jerman, tetapi juga sebuah rutinitas dan kebiasaan.

Salah satu rutinitas yang sangat sering diperlihatkan oleh Klopp adalah dirinya berlari ke lorong stadion selama jeda babak pertama.

Padahal, pelatih lain jarang melakukan hal itu dan lebih sering masuk ke lorong stadion lebih lambat dari para pemainnya.

Eks pelatih Borussia Dortmund itu menilai bahwa istirahat pada jeda babak pertama ke kedua sangat penting.

Menurutnya, momen tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mengubah alur permainan tim.

“Terkadang saya benar-benar menunggu waktu istirahat,” kata Klopp.

“Ini seperti, ‘Ayo, empat menit lagi, lima menit lagi’, jadi kami bisa memperbaiki keadaan.”

“Istirahat adalah waktu yang sangat penting. Saya memberikan para pemain kesempatan untuk bernapas, minum dan staf medis memeriksa apakah mereka baik-baik saja.”

“Kemudian kami mengamati beberapa situasi dari babak pertama. Hanya ketika mereka benar-benar jelas untuk pesan kami, kami menggunakannya.”

“Jika tidak, kami tidak menggunakannya dan saya berbicara dengan para pemain.”

“Saya sangat menyukainya karena itu adalah situasi yang sangat penting.”

“Sebagai contoh, Anda unggul 2-0 dan semua orang tahu bahwa 2-0 tidak akan menentukan hasil pertandingan di babak pertama, namun terkadang hal itu terasa seperti itu.”

“Ini adalah tantangan yang nyata untuk tetap berkonsentrasi, tetap terjaga, melakukan hal-hal yang benar, terus melaju dan hal-hal semacam itu.”

“Atau tertinggal 1-0, yang merupakan situasi yang sama sekali berbeda dan ada begitu banyak hal yang harus diselesaikan,” imbuh pelatih berusia 56 tahun itu.

Dengan kepergian Juergen Klopp, bisa jadi para pendukung Liverpool tidak akan melihat lagi kebiasaan lari menuju lorong stadion.

Sejauh ini, nama Xabi Alonso menjadi sosok yang paling difavoritkan untuk menjadi pengganti Klopp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *