BinjaiNews – Polemik pemanggilan pemain timnas U-23 Indonesia untuk Piala Asia U-23 2024 tampaknya masih belum ada solusi.
Kini Persita Tangerang dan PSS Sleman menjadi dua klub terkini yang bicara penolakan melepas pemainnya ke timnas U-23 Indonesia.
Sebelumnya, Persija, Borneo dan Persib sudah terlebih dulu berbicara.
Persija dan Borneo FC secara tegas menolak melepas pemainnya ke timnas U-23 Indonesia karena Liga 1 masih berjalan dan mereka mengakui membutuhkan seluruh pemain untuk fokus meraih target.
Persib Bandung melalui Bojan Hodak bersedia melepas pemain namun dengan syarat Liga 1 menghapus aturan wajib memainkan satu pemain U-23 seperti yang sudah dilakukan musim ini.
Persita Tangerang melalui pelatihnya Divaldo Alves juga sudah berbicara.
Mereka akan membuka peluang melepas namun tidak semua pemain.
“Ke depan kami lihat, diskusi dengan manajemen,” ucap Divaldo Alves.
“Siapa yang bisa kesana (mendapat panggilan). Nanti kami akan kasih tahu (keputusannya).”
“Saya tidak mau fokus ke klub lain, karena kami tahu tahun sebelumnya dan sekarang banyak klub yang main dengan pemain U-23, pemain muda.”
“Ada beberapa pemain U-19 dan U-20, ada EPA. Semua klub punya banyak pemain yang bisa main di U-23,” tambahnya.
Selain Persik, PSS Sleman juga berbicara bila mereka sulit melepas pemain ke timnas U-23 Indonesia.
Super Elang Jawa punya Hokky Caraka yang jadi langganan timnas semua kelompok umur dan senior.
“Dia pemain sangat penting untuk kami,” ucap pelatih PSS, Risto Vidakovic seusai laga kontra Bhayangkara, Kamis (22/2/2024).
“Saya tidak bisa melepas dia begitu saja. Karena kami butuh dia di sisa laga.”
“Tapi jika jeda liga dan timnas memanggil dia, saya tidak masalah.”
“Tapi saat liga masih bergulir, tentu sulit bagi saya untuk melepaskan dia. Liga masih jalan dan PSS hanya punya 2 striker,” tambahnya.
Sudah 5 klub Liga 1 berbicara mengenai penolakan melepas pemain ke timnas U-23 Indonesia untuk Piala Asia U-23 2024.
Ketum PSSI, Erick Thohir mengaku akan terus berkomunikasi dengan seluruh klub untuk mengatasi masalah ini.
Bahkan Erick juga mempertimbangkan adanya penyesuaian aturan Liga seperti yang Bojan Hodak sampaikan untuk bisa menjadi salah satu solusi.
“Kalau semua legowo, semua mau memprioritaskan apakah merah putih atau kelompok, pasti nanti kami juga akan bicara,” kata Erick Thohir.
“Tentu ketika ada klub yang mendukung tim nasional.”
“Fleksibilitas liga akan kami bicarakan.”
“Ketika tim nasional mendapatkan pujian, liga pasti naik kelas.”
“Liga yang bersih, pasti akan menghasilkan pemain yang baik juga,” tambahnya.