Olahraga

Sikap Satoru Mochizuki soal Kompetisi yang Mandek Usai Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas Putri Indonesia

×

Sikap Satoru Mochizuki soal Kompetisi yang Mandek Usai Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas Putri Indonesia

Sebarkan artikel ini

BinjaiNews – Ujian yang maksud, kini kompetisi profesional sepak bola putri tengah mandek.

Liga 1 Putri untuk kali pertama dan terakhir digulirkan pada 2019.

Kala itu, Persib Bandung keluar sebagai juara usai menaklukkan Tira Persikabo dengan agregat 6-1.

Karena kompetisi belum ada, Satoru Mochizuki berencana turun langsung mencari pemain di pelosok daerah atau bisa disebut blusukan.

Satoru Mochizuki sudah berhasrat untuk segera membangun kerangka tim nasional putri.

Terdekat, timnas putri Indonesia akan berlaga di Piala Asia Wanita U-17 2024.

Rencananya, Piala Asia Wanita U-17 2024 digelar di Indonesia mulai berlangsung pada 6-16 Mei 2024.

“Pertama saya mau pergi ke beberapa kota yang disepakati dengan Direktur Teknik (Indra Sjafri),” ucap Satoru Mochizuki dalam jumpa pers di Kantor Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2024).

“Untuk scouting dan melakukan persiapan AFC U-17.”

“Juga setelah scouting, saya mau menggelar TC (pemusatan latihan),” kata pelatih asal Jepang itu.

Menurut Satoru, sepak bola putri Tanah Air mempunyai masa Depa yang cerah andai digali dengan maksimal.

“Saya percaya Indonesia punya potensi sangat luar biasa terutama bola wanitanya,” ujar Satoru.

“Untuk itu saya percaya akan mendedikasikan tahun tahun ke depan utk mengembangkan sepakbola Indonesia.”

“Saya akan coba yang terbaik dari semua talenta yang ada di indonesia untuk dikembangkan dan dimulai dari awal,” kata Satoru.

Nantinya, Satoru akan menangani timnas putri Indonesia semua level selama dua tahun ke depan.

Di lokasi yang sama, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yakin dengan kapasitas Satoru.

Satoru sendiri mempunyai catatan prestasi yang gelimang bersama sepak bola putri di Jepang selama 10 tahun.

Meliputi kontribusi besar bagi timnas putri Jepang yang maju ke semifinal dalam Olimpiade Beijing 2008, memenangkan Piala Dunia Wanita FIFA Jerman 2011, dan finis di tempat kedua dalam Olimpiade London 2012.

“Kesepakatan sama coach itu kita menginginkan punya blue print lima tahun,” ujar Erick Thohir.

“Tetapi beliau langsung jawab 10 tahun, saya juga senang.”

“Beliau menjawab saya juga ingin mendidik pelatih-pelatih indonesia, wah saya langsung terharu,” tutur pria kelahiran Jakarta itu.

Kini Erick Thohir belum membebani Satoru target tinggi di Piala Asia wanita U-17 2024.

“Nah tentu sebagai tuan rumah AFC U17 nanti, ya saya tidak mau ada target dulu. Jangan media (bilang), kok tidak ada target? Pelatih yang lain di targetin nih,” kata mantan Presiden Inter Milan itu.

“Ya sabar orang baru dateng langsung di targetin.”

“Talenta poolnya (daftar pemain potensi) aja belum keliatan seperti apa,” kata Erick.

Erick percaya bahwa Satoru akan membantu sepak bola putri Indonesia berjaya.

“Saya percaya bahwa kita sudah mulai melangkah dan saya yakin langkahnya baik,” ujar Erick Thohir.

“Tinggal bagaimana kita pastikan setelah melangkah kita bisa berlari dan menghasilkan prestasi,” kata pria berusia 53 tahun tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *