BinjaiNews – Lini depan timnas Indonesia sampai saat ini memang terus mendapat sorotan.
Apalagi setelah timnas Indonesia tampil di Piala Asia 2023, penyerang skuad Garpuda menjadi pertanyaan.
Hal ini karena timnas Indonesia begitu buntu di ajang empat tahunan tersebut.
Padahal dalam ajang ini, pelatih Shin Tae-yong membawa lima penyerang yakni Rafael Struick, Dimas Drajad, Dendy Sulistyawan, Ramadhan Sananta, dan Hokky Caraka.
Saat pertama kali Shin Tae-yong mengumumkan membawa lima penyerang, harapan besar pun datang dari pecinta sepak bola Tanah Air.
Akan tetapi, saat Piala Asia 2023 berlangsung, Shin Tae-yong lebih banyak memberikan menit bermain buat pemain muda.
Selama Piala Asia 2023 berlangsung, terhitung hanya Rafael Struick yang bermain hampir disemua pertandingan.
Sedangkan untuk Dimas Drajad dan Hokky Caraka hanya tampil sebagai pemain pengganti.
Sementara untuk Dendy Sulistyawan dan Ramadhan Sananta tak diturunkan sama sekali pada ajang ini.
Situasi ini tentu saja mendapat banyak sorotan, karena timnas Indonesia yang tampil menyerang dalam empat laga di Piala Asia 2023 masih terlalu buntu.
Bahkan penyerang timnas Indoensia bisa dikatakan kesulitan mencetak gol, meski skuad Garuda terus melakukan serangan.
Hal ini juga langsung disoroti oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang menilai lini depan timnas Indonesia harus diperbaiki.
Pasalnya, saat melakukan serangan tak ada yang cukup efektif hingga bisa mencetak gol.
Akibat situasi ini, PSSI bahkan mendukung rencana Shin Tae-yong yang ingin berburu penyerang keturunan Indonesia untuk dinaturalisasi.
Walaupun pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut tetap meminta Shin Tae-yong untuk tetap memperhatikan pemain muda menjanjikan seperti Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka.
Kedua pemain tersebut saat ini masih berusia dibawah 23 tahun, sehingga masa depannya masih panjang dan bisa menjadi andalan timnas Indonesia ke depannya.
Tentu tak hanya mereka, pemain seperti Dendy Sulistyawan hingga Dimas Drajad yang sebelumnya pernah menjadi andalan timnas Indonesia juga harus diperhatikan.
Walaupun untuk kedua pemain senior ini sudah mulai kehilangan tempat di timnas Indonesia.
Namun, posisinya bisa makin terancam apabila PSSI mendapatkan pemain keturunan berposisi menyerang.
Menanggapi soal PSSI yang mulai mencari pemain keturunan berposisi penyerang, Dendy Sulityawan tak terlalu pusing.
Pemain Bhayangkara FC itu mengatakan bahwa ia tak keberatan soal PSSI dan pelatih Shin Tae-yong mencari penyerang keturuanan.
Menurutnya hal itu dilakukan untuk timnas Indonesia, apalagi selama Indonesia juga haus akan prestasi.
“Kita dari dulu juga sudah haus akan prestasi,” ucapnya.
Pemain berusia 27 tahun tersebut dengan tegas mengatakan bahwa sebagai pemain ia tak mempermasalahkan hal tersebut.
Menurutnya, pelatih pasti mencari pemain terbaik agar kualitas timnas Indonesia juga membaik.
Untuk itu, alih-alih menyalahkan keputusan PSSI dan pelatih Shin Tae-yong, Dendy justru menjadikan hal ini motivasi agar pemain lokal seperti dirinya bisa lebih meningkatkan kualitasnya lagi.
“Jadi tidak ada masalah sih buat pemain, cuma itu tadi kami harus lebih termotivasi saja buat menaikkan kualitas,” kata Dendy.
Mantan pemain Persela Lamongan itu pun ingin menjadikan keputusan tersebut sebagai motivasinya untuk menjadi lebih baik.
Pasalnya, baik pemain keturunan maupun ia pun ingin memberikan yang terbaik buat timnas Indonesia.“Bagus juga untuk pemain lokal. Jadi kita jadi termotivasi untuk bersaing juga,” tegas Dendy.
“Toh itu juga semua pemain sekarang sama ya, kita juga membela Merah Putih, jadi tidak ada perbedaan menurutku,” tuturnya.